Terlalu sering kau sakitiku
Jiwa yang hina meronta
Menyaksikan hidup yang tak menentu
Kerikil tajam menerka kalbu
Air mata telah kering sudah
Merasakan garis hidup hitam
Tetesan darah kahinaan bercucuran
Bagai bumi yang tandus di hujankan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar