Rabu, 14 Desember 2011

Kisah putri kembar mutiara


Di suatu kerajaan ada seorang putri kembar yang baik hati. Pada suatu hari mereka pergi ke suatu hutan untuk mencari bunga yang katanya bisa menyembuhkan penyakit ayahnya itu.

Raja                 :”putriku, putri tiara dan putri mutia sekarang kalian sudah mulai dewasa,
                         Aku sudah tidak bisa memimpin kerajaan ini kerena ayah sudah tua”.
Putri tiara        :”kenapa begitu ayah?, ayah pasti sembuh dan memimpin kerajaan ini    lagi”.
Permaisuri       :”jika ayah kalian ingin sembuh, kalian harus mencari bunga dihutan seberang didekat danau pelangi”.
Putri mutia      :”baik ibu jika bunga itu bisa menyembuhkan penykit ayah, kami akan mencarinya sekarang”
Permaisuri       :”tapi kalian harus melewati rintangan yang cukup berat, apalagi hutan itu banyak binatang buas kami tidak mau kehilangan kalian karena dimakan binatang buas”.
Putri tiara        :”kita bisa kok melewati semua rintangan itu, asal ayah bisa sembuh dari penyakitnya”.
Raja                 :”kalian memang anak yang berhati mulia, ayah bangga mempunyai putri seperti kalian”.
            (ketika mereka mencari bunga itu, mereka tersesat, dan akhirnya mereka terpisah)

Putri mutia      :”adikku, putri tiara dimana kamu berada?aku tidak bisa terus terusan berada disini aku harus mencari putri tiara dan bunga itu”.
Tari                  :mengapa kamu ada d hutan ini putri?
Putri mutia      :aku sedang mencari adikku.
Tari                  :mengapa kamu bisa terpisah dengan adikmu?
Putri mutia      :kami tersesat d hutan ini ketika kami ingin mencari bunga untuk ayahku.
Tari                  :kamu harus cepat menemukan adikmu itu putri. Karena di hutan ini banyak binatang buas.
Tari                  :iya, saya tau
Tari                  :sebaiknya kamu pergi ke dukun sakti yang ada di sana. Siapa tau dukun itu bisa menolong mu
Putri mutia      :ok! Terima kasih.
(seminggu sudah mereka telah berpisah, dan akhirnya putri mutia menemui seorang dukun sakti di hutan itu).
Putri mutia      :”permisi mbah?
Dukun             :”ada apa kau kemari anak manis?”
Putri mutia      :”aku ingin minta tolong pada mbah, sudah seminggu adikku putri tiara hilang kami tersesat dihutan ini”.
Dukun             :”jika kamu ingin menemukan adikmu, kamu harus memenuhi syarat yang aku berikan yaitu jika adikmu ditemukan kalian harus menikah denganku”.
Putri mutia      :”(tanpa pikir panjang)”ok! Saya akan memenuhi syarat yang kamu berikan”.
Dukun             :”adikmu berada didekat danau pelangi yang ada dihutan ini kamu harus melalui rintangan yang ada”.
Putri mutia      :”terima kasih . Sekarang aku harus mencari adikku”.
(setelah mendapat rintangan yang cukup berat akhirnya putri mutia menemukan putri tiara).
Putri mutia      :”adikku putri tiara, apa kamu tidak apa-apa?”.
Putri tiara        :”aku tidak apa-apa, tapi kenapa kakak sedih, apa kakak tidak senang aku kembali”.
Putri mutia      :”bukan begitu adikku, aku sudah membuat perjanjian pada dukun itu”.
Putri tiara        :”perjanjian apa? dan dukun apa ? aku tidak mengerti maksud kakak”.
Putri mutia      :”adikku, aku sudah membuat kesalahan, aku berjanji pada dukun itu jika aku bisa menemukanmu kamu akan bersedia menikah dengannya”.
Putri tiara        :”jangan bersedih, kak. sebaiknya kita cepat pulang kekerajaan. Aku sudah menemukan bunga untuk menyembuhkan penyakit ayah.
            (ketika dalam perjalanan pulang, tiba-tiba munculseorang kakektua).
Kakek              :”permisi!!!”.
Putri tiara        :”ada yang bisa saya bantu?”.
toni                  :”sudah tiga hari saya kakek saya  tidak makan, kami sangat lapar sekali”.
Putri tiara        :”saya hanya punya setangkai bunga ini semoga ini berguna bagi kakek, bunga ini berfungsi mutuk menyembuhkan segala penyakit, oleskan saja pada perut kakek insya Allah rasa lapar kakek bisa berkurang”.
Kakek              :”tapi ini kan obat untuk ayah kalian yang sedang sakit”.
Putri tiara        :”sudahlah, aku masih punya satu tangkai lagi kok ,untuk obat ayah”.
Toni                 :terima kasih putri.
Kakek              :”mulia sekali hatimu!! Kakek hanya bisa memberikan selendang ini.
Toni                 :pakailah selendang ini jika kalian dalam bahaya”.
            (beberapa menit kemudian kakek dan cucu nya itu pergi dengan sendirinya)
Putri mutia      :”sebenarnya kakek itu siapa?”.
            (tampak dari kejauhan dukun itu datang).
Putri mutia      :”adikku kamu harus bersembunyi?”.
Putri tiara        :”kakak tidak ingat apa kata kakek itu selendang ini bisa   menyelamatkan kita dari bahaya”.
Putri mutia      :”iya kamu benar cepat kita pakai selendang ini”.
Dukun             :”kemana putri-putri itu berada? apa ini? panas sekali tolong aku, panas…panas. Ampuni aku putri aku tidak akan berbuat jahat lagi”.
            (karena kena sinar selendang, dukun itu kepanasan dan ia berubah menjadi batu yang  berkilauan yang disebut batu mutiara, dan juga ayah mereka bisa sembuh dari penyakitnya akhirnya putri mutia dan tiara bisa bahagia selamanya).
Di suatu kerajaan ada seorang putri kembar yang baik hati. Pada suatu hari mereka pergi ke suatu hutan untuk mencari bunga yang katanya bisa menyembuhkan penyakit ayahnya itu.

Raja                 :”putriku, putri tiara dan putri mutia sekarang kalian sudah mulai dewasa,
                         Aku sudah tidak bisa memimpin kerajaan ini kerena ayah sudah tua”.
Putri tiara        :”kenapa begitu ayah?, ayah pasti sembuh dan memimpin kerajaan ini    lagi”.
Permaisuri       :”jika ayah kalian ingin sembuh, kalian harus mencari bunga dihutan seberang didekat danau pelangi”.
Putri mutia      :”baik ibu jika bunga itu bisa menyembuhkan penykit ayah, kami akan mencarinya sekarang”
Permaisuri       :”tapi kalian harus melewati rintangan yang cukup berat, apalagi hutan itu banyak binatang buas kami tidak mau kehilangan kalian karena dimakan binatang buas”.
Putri tiara        :”kita bisa kok melewati semua rintangan itu, asal ayah bisa sembuh dari penyakitnya”.
Raja                 :”kalian memang anak yang berhati mulia, ayah bangga mempunyai putri seperti kalian”.
            (ketika mereka mencari bunga itu, mereka tersesat, dan akhirnya mereka terpisah)

Putri mutia      :”adikku, putri tiara dimana kamu berada?aku tidak bisa terus terusan berada disini aku harus mencari putri tiara dan bunga itu”.
Tari                  :mengapa kamu ada d hutan ini putri?
Putri mutia      :aku sedang mencari adikku.
Tari                  :mengapa kamu bisa terpisah dengan adikmu?
Putri mutia      :kami tersesat d hutan ini ketika kami ingin mencari bunga untuk ayahku.
Tari                  :kamu harus cepat menemukan adikmu itu putri. Karena di hutan ini banyak binatang buas.
Tari                  :iya, saya tau
Tari                  :sebaiknya kamu pergi ke dukun sakti yang ada di sana. Siapa tau dukun itu bisa menolong mu
Putri mutia      :ok! Terima kasih.
(seminggu sudah mereka telah berpisah, dan akhirnya putri mutia menemui seorang dukun sakti di hutan itu).
Putri mutia      :”permisi mbah?
Dukun             :”ada apa kau kemari anak manis?”
Putri mutia      :”aku ingin minta tolong pada mbah, sudah seminggu adikku putri tiara hilang kami tersesat dihutan ini”.
Dukun             :”jika kamu ingin menemukan adikmu, kamu harus memenuhi syarat yang aku berikan yaitu jika adikmu ditemukan kalian harus menikah denganku”.
Putri mutia      :”(tanpa pikir panjang)”ok! Saya akan memenuhi syarat yang kamu berikan”.
Dukun             :”adikmu berada didekat danau pelangi yang ada dihutan ini kamu harus melalui rintangan yang ada”.
Putri mutia      :”terima kasih . Sekarang aku harus mencari adikku”.
(setelah mendapat rintangan yang cukup berat akhirnya putri mutia menemukan putri tiara).
Putri mutia      :”adikku putri tiara, apa kamu tidak apa-apa?”.
Putri tiara        :”aku tidak apa-apa, tapi kenapa kakak sedih, apa kakak tidak senang aku kembali”.
Putri mutia      :”bukan begitu adikku, aku sudah membuat perjanjian pada dukun itu”.
Putri tiara        :”perjanjian apa? dan dukun apa ? aku tidak mengerti maksud kakak”.
Putri mutia      :”adikku, aku sudah membuat kesalahan, aku berjanji pada dukun itu jika aku bisa menemukanmu kamu akan bersedia menikah dengannya”.
Putri tiara        :”jangan bersedih, kak. sebaiknya kita cepat pulang kekerajaan. Aku sudah menemukan bunga untuk menyembuhkan penyakit ayah.
            (ketika dalam perjalanan pulang, tiba-tiba munculseorang kakektua).
Kakek              :”permisi!!!”.
Putri tiara        :”ada yang bisa saya bantu?”.
toni                  :”sudah tiga hari saya kakek saya  tidak makan, kami sangat lapar sekali”.
Putri tiara        :”saya hanya punya setangkai bunga ini semoga ini berguna bagi kakek, bunga ini berfungsi mutuk menyembuhkan segala penyakit, oleskan saja pada perut kakek insya Allah rasa lapar kakek bisa berkurang”.
Kakek              :”tapi ini kan obat untuk ayah kalian yang sedang sakit”.
Putri tiara        :”sudahlah, aku masih punya satu tangkai lagi kok ,untuk obat ayah”.
Toni                 :terima kasih putri.
Kakek              :”mulia sekali hatimu!! Kakek hanya bisa memberikan selendang ini.
Toni                 :pakailah selendang ini jika kalian dalam bahaya”.
            (beberapa menit kemudian kakek dan cucu nya itu pergi dengan sendirinya)
Putri mutia      :”sebenarnya kakek itu siapa?”.
            (tampak dari kejauhan dukun itu datang).
Putri mutia      :”adikku kamu harus bersembunyi?”.
Putri tiara        :”kakak tidak ingat apa kata kakek itu selendang ini bisa   menyelamatkan kita dari bahaya”.
Putri mutia      :”iya kamu benar cepat kita pakai selendang ini”.
Dukun             :”kemana putri-putri itu berada? apa ini? panas sekali tolong aku, panas…panas. Ampuni aku putri aku tidak akan berbuat jahat lagi”.
            (karena kena sinar selendang, dukun itu kepanasan dan ia berubah menjadi batu yang  berkilauan yang disebut batu mutiara, dan juga ayah mereka bisa sembuh dari penyakitnya akhirnya putri mutia dan tiara bisa bahagia selamanya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar